Selasa, 10 November 2009
History of KOTAK
KoTaK terbentuk tgl.27 September 2004 dalam acara Th
e Dream Band
KoTaK dipertemukan oleh Yang Diatas sejak audisi The Dr
eam Band di Jakarta
Produser (Dody-Kahitna) yg 'dah mengaudisi drummer, guitaris, bassis, vokalis dari kota Jakarta, dari peserta 400 org vocalis menjadi 2 org, 170 bassis menjadi 2 org, ratusan guitaris menjadi 3 org, dan ratusan drummer jg menjadi 2 org
And dari 9 org yg lolos audisi,
dibentuk 2 band yaitu KoTak yg personilnya 4 org, dan LiMa yg personilnya 5 org
KoNseP
KoTaK aliran musiknya MoDeRn Rock
Influnced by Evanessence :: Linkin Park :: Alter Bridge :: Creed :: Hoobastank :: KoRn ::
NaMe MeANinG
Nama KoTaK berarti 4 sisi dan 4 sudut yg bersatu menjadi bidang KoTaK yg menggambarkan 4 org yg berbeda karakter namun menjadi 1 dalam musik
Formasi KOTAK awal:
- Pare (Vokal)
- Icez (Bass)
- Cella 'c6' (Gitar)
- Posan Tobing (Drum)
Formasi KOTAK sekarang:
- Tantri Syalin "Tantri"--VoCaLisT
- Swasti Sabdastantri "Chua"-- (bass)
- Mario Marsella "CeLLa"--GuiTaRisT
- Haposan Haryanto Tobing "PoSaN"--DruMMeR
Prestasi Band Kotak :
1. Menjadi jawara The Dreamband 2004
2. Dinobatkan sebagai grup rock terbaik 2009
3. Kotak Kedua terpilih sebagai album rock terbaik di Anugerah Musik Indonesia Award
2009.
Tahun ini pula, band yang digawangi dua cowok dan dua cewek ini, sudah pernah manggung di luar negeri,
“Sekitar bulan Juni mereka diundang untuk tampil di Hongkong. Kemudian bulan November tahun ini juga, mendapat kehormatan untuk ikut meramaikan freak show (sejenis Soundrenaline di Indonesia) di Eropa,”
Facebook personil KOTAK:
Tantri:
tantri_dua@yahoo.com
Chua:
chuakotak@rocketmail.com
Cella:
cella_c6blues@yahoo.com
Posan:
drumaksen@yahoo.com
IBARAT sebuah “kutukan” band, penyanyi, atau artis yang dilahirkan dari sesuatu yang instan, konon tak akan berumur panjang. Bukan dalam konotosi mati secara raga, tapi mati secara karya. Yang solois, tiba-tiba nggak ngetop lagi, yang ngeband pun hanya menjadi jagoan sesaat dan selebihnya sudah menjadi catatan sejarah saja.
Kekuatiran itu sempat dirasakan oleh KOTAK, salah satu band yang dianggap menjanjikan ketika tampil di ajang reality show DreamBand 2004. Sekadar mengingatkan, DreamBand adalah ajang pencarian bakat musik di [ketika itu] TV7. Mereka menggabungkan beberapa personil yang punya skill bagus dalam satu band.
Ketika itu, Posan [drum], Cella [gitar], Pare [vokal] dan Icez [bass] dianggap memberi warna rock yang baru. Apalagi personilnya dua cowok dan dua cewek, dianggap tidak lazim tapi cukup memberi harapan. Apalagi mereka punya skill yang tidak bisa dianggap remeh.
“Kita nyaris menjadi band pop, tapi aku tidak setuju karena apa serunya kalo personil minimalis tapi main pop,” kata Cella, personil asal Jawa Timur dengan logatnya yang medok.
Harapan khalayak musik, termasuk fans yang sempat mengirim SMS sebagai syarat dalam penentuan juara DreamBand ketika itu, jelas membuncah. Mereka, termasuk pengamat musik, berharap akan muncul banyak musisi-musisi dan band yang bisa main musik benar dan punya karakter.
Dan kemudian lahirlah band-band baru yang dianggap punya potensi, seperti kapten, Ares dan KOTAK salah satunya. Kelar perhelatan Dream Band pertama itu, KOTAK digadang-gadang sebagai band yang punya masa depan cerah. KOTAK kemudian merilis album pertama, dengan karakter modern rock yang amat kental. Kuartet KOTAK mendapat apresiasi yang lumayanlah dari penggemar, yang kemudian mereka sebut dengan ‘kerabat KOTAK’.
Tapi industri yang sesungguhnya, memang tak seindah dan senyaman ketika main di reality show. Album pertama memang tak meledak seperti yang diharapkan. Meski karakter KOTAK mendapat tempat yang bisa diapresiasi dengan apik oleh pengamat musik dan penikmat musik.
Pasca album pertama, jalan terjal yang sesungguhnya mlai mereka hadapi. Jadwal manggung yang sudah jadi rutinitas mereka sebelumnya, tiba-tiba pelan-pelan menjauh. Cella, gitaris yang ngekos di Jakarta [merantau dari Banyuwangi, Jawa Timur], nyaris kehilangan spirit ngeband. Begitu pula dengan Posan, drummer. Mereka berdua sering bicara, mau dibawa KOTAK selanjutnya.
“Sebenarnya, ketika pertama terbentuk sebagai satu band utuh, kita tidak punya harapan macam-macam, tapi lebih kepada pengenalan personil dan tanggungjawab band dadakan yang diharapkan lebih,” kata Posan dan Cella.
Meski sempat “mendadak artis” karena reality show, ketika sudah diluar program, KOTAK mengaku sering diremehkan juga. “Kita sering dianggap remeh. Banyak yang bilang, setelah ngetop di televisi, paling juga bubar. Nah itu yang kemudian ingin kita bantah. Kita pingin ngebuktiin kalau anggapan itu salah,” tegas Posan semangat.
Dilihat dari statistic, memang 90% jebolan Dream Band bubar. Hal itu juga yang awalnya sempat membuat KOTAK gamang untuk melangkah lebih jauh. “Sampai suatu ketika, KOTAK sempat bertemu dengan personil God Bless. Dia bilang sebelum ngeband, ngeband dulu dengan hati. dan itu yang kemudian kita lakukan,” terang Cella nambahin.
Semangat berkarya itu muncul lagi. Vakum 2 tahun, membuat mereka ngebut menggarap materi untuk album baru keduan. Cella, Pare, Icez dan Posan ngebut berkarya. Sayangnya, ketika sedang di atas “letupan” untuk membuat karya yang lebih apik, prahara yang tidak mereka sangka datang. Pare, vokalis yang sudah menjadi ikon di KOTAK, tiba-tiba memutuskan mundur dari line-up. “Padahal ketika itu, materi sudah 60 % jadi. Dan Pare masih banyak terlibat dalam penggarapannya,” kenang Cella.
Alasan tidak mau menjadi front-man, meski dengan janji tetap akan membantu penyelesaian album kedua, membuat KOTAK sempat limbung. “Ini orang yang di depan mas, yang selama ini jadi garda terdepan,” celetuk Posan lagi. Posan dan Cella malah sempat berpikir untuk membubarkan KOTAK dan membuat band baru. “Karena buat saya dan Posan, kalau sudah hilang satu, bukan KOTAK Lagi namanya,” tutur Cella.
Hilangnya Pare membuat mereka sempat vakum dan personilnya sempat “mbecak” [ini istilah untuk membuat proyek atau membantu penggarapan musisi lain –red]. Sempat terpikir untuk mencari vokalis cowok, tapi mereka merasa “berkah” yang mereka dapat adalah dengan formasi seperti awal, dua cowok dua cewek.
Sampai akhirnya kemudian mereka “nekat” melakukan audisi dan menemukan Tantri Syalin, sebagai vokalis pengganti Pare. Ada kisah unik tentang bergabungnya Tantri, yang juga jebolan Dream Band. Konon, ketika masih bersaing di Dream Band, Tantri yang gabung di band Ares, sempat nyeletuk, “Kayaknya asik nih kalau bisa jadi vokalis KOTAK.” Sementara KOTAK sendiri juga “melirik” Tantri dan berpikir, “Seru kalau KOTAK vokalisnya kayak Tantri.”
Chemistry itulah yang membuat Tantri tidak merasa kesulitan “ngepasin” karakter vokalnya dengan materi yang sudah jadi di KOTAK. Yang kemudian sulit adalah lepas dari bayang-bayang Pare.
“Berat banget, karena vokal Pare sudah jadi ikon di KOTAK. Awalnya ketika audisi manggung, banyak fans yang menganggap aku itu sebagai kru Pare, he..he. dan gue merasa harus bisa lebih dibanding Pare supaya bisa benar-benar lepas,” tukas Tantri yang ikut nimbrung bicara.
Materi album kedua, kemudian 100 % jadi. Tapi masalah baru muncul. Icez, bassis, memilih mundur dan bergabung dengan The Rock Indonesia, bentukan Ahmad Dani. “Kita bingung lagi, sampai kemudian menemukan Swasti 'Chua' Sabdastantri, sebagai basis,” jelas Cella.
Cewek cantik dan mungil itu lebih berkesan sebagai model majalah remaja ketimbang basis rock. Tapi itulah yang membedakan. Chua yang awalnya ngefans dengan KOTAK, akhirnya benar-benar menjadi personil KOTAK. Mahasiswi di salah satu kampus PR di Jakarta itu, mengaku harus “ngebut” menyesuaikan diri dengan materi yang sudah jadi.
“Aku sering banget dibandingkaan dengan bassis lama. Mau gak mau, aku harus bisa lebih baik dari sebelumnya. atau paling tidak punya gaya sendiri,” celetuk cewek yang terlihat paling kolokan di KOTAK ini.
Oh ya, ada cerita mengenai personil paling bontot ini. Seorang cowok asal bandung sampai nangis hanya kepingin ketemu Chua. “Sampe dia nyamperin ke base camp di Jakarta. Katanya mereka punya geng di Bandung dan taruhan, kalo belum ketemu Chua, jangan pulang ke Bandung, ha..ha..ha,” lecek Cella dan Posan serempak.
Album “KEDUA” akhirnya rilis dengan sedikit kekuatiran, masih ingatkah fans KOTAK dengan band ini? “Tapi semua itu terjawab ketika banyak yang mendukung dan munculnya fans-fans baru,” jawab Cella sumringah.
Selain materi yang sudah lebih “ramah-pasar” image yang tampil sekarang pun lebih fresh. Di album pertama, KOTAK identik dengan gothic. KOTAK pun akhirnya mengakui, single ballada ternyata racun untuk menarik pendengar. “Kita sih menyebutnya ballada, karena vokal Tantri tetap rock. Kalau mau jujur, kuping indonesia dikasih lagu yang rada pinter, masih rada sudah nerimanya,” papar Cella.
Satu hal yang jadi ‘warning’ untuk KOTAK adalah, semua materi lagu digarap oleh Cella. Ketergantungan ini harus dipupus, meski Cella diberi talenta untuk itu. Kalau Cella hengkang atau “mati-karya” KOTAK bisa jadi band yang lagunya jadi rock basi. “Pelan-pelan personil lain nanti akan kita ajak diskusi setiap membuat lagu. Jadi kelak ketergantungan itu bisa kita kikis,” harap Cella.
Kini, Cella [gitar], Tantri [vokal], Posan [drum] dan Chua [bassis], benar-benar membuktikan, band karbitan itu tak cepat meletus dan hanya meninggalkan asap apek doang. KOTAK, band karbitan Dream Band itu, ternyata eksis dan bisa berkarya yang tidak karbitan. KOTAK sedang berproses menjadi the real band, bukan dream band lagi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar